Jun 3, 2012

Rara di usia ke-3

Rara telah memasuki usia 3 tahun. Tanpa terasa dia tumbuh menjadi anak yang sangat lucu dan sepertinya sangat pintar. Saya boleh dikatakan terlalu memujanya. Hal ini, saya sadari membawa sebuah permasalahan dalam mendidiknya, saya tidak bisa tegas. Tentu untuk hal-hal yang berkaitan dengan keselamatannya secara langsung saya bisa tegas, tapi saya tidak bisa tegas, misalnya untuk melarangnya jajan, melarangnya bermain game komputer, makan es krim dan sejenisnya.

Saat ini Rara sangat menyukai Game di komputer, Macbook saya boleh dikatakan telah menjadi miliknya. Apabila dulu dia menyebutnya "Komputer papa", sekarang dia lebih sering menyebut sebagai "komputer Rara", untunglah saya masih punya laptop butut Toshiba. Dia sangat menyukai permainan Puzzle-puzzle yang rumit seperti: Love and Death Bitten (drakula); Charm Tale; Sinbad; Galaxy Chain dsb. Bukan permainan yang simple seperti: Anggry Bird, Early Bird, Airport mania, dsb. Karena permainan tersebut rumit, saya selalu dipaksa untuk mendampinginya bermain dan menjelaskan berbagai hal yang ditanyakannya. Entah berapa puluh kali kita menamatkan masing-masing permainan tersebut.

Saat memasuki usianya yang ke-3 ini, kita mulai berpikir untuk menyekolahkannya. Apalagi sekarang menjadi trend orang-orang menyekolahkan anak-anak mereka di playgroup pada usia yang sangat dini, bahkan ada yang memasukkan anaknya di usia 2 tahun. Entahlah apa yang menjadi motivasi mereka, apakah hanya sekadar untuk mengikuti trend belaka. Saya sendiri tidak begitu setuju anak-anak masuk sekolah di usia se-dini itu. Toh, kalo tujuannya untuk bermain dan belajar sosialisasi kan bisa dilakukan di rumah dengan teman-teman di lingkungan sekitar rumah? Kalo tujuannya untuk mengenal huruf dan angka kan juga bisa diajarkan di rumah? sepertinya saya harus mulai meneliti manfaat-manfaat apa yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah tersebut dan bagaimana akibat-akibat yang ditimbulkan kepada anak. Satu hal yang pasti, saya tidak menginginkan anak dididik untuk mempercayai sesuatu tanpa suatu proses berpikir yang jelas yang akan sangat mempengaruhi caranya menalar sesuatu.

No comments: