Jun 5, 2012

Passion yang terlupa

Saya sedang mencoba memberikan keseimbangan pada hidup, yakni dengan memberikan ruang dan waktu untuk melakukan berbagai hal yang pernah saya senangi. Caranya dengan mengingat berbagai passion yang pernah saya miliki dari masa kecil dulu. Saya pernah menekuni olahraga tenis meja sampai kelas 2 SMP dan beralih ke tenis lapangan sampai tamat SMA. Di antara 2 pilihan ini, mengingat stamina yang menurun drastis, pilihan saya adalah tenis meja.

Setelah secara iseng melihat di youtube berbagai pertandingan tenis meja, bergabung di komunitas www.tenismejamania.com , saya mulai merasakan hasrat yang kuat untuk bermain tenis meja lagi. Sangat menyenangkan untuk membeli dan memilih peralatan dan perlengkapan tenis meja sendiri.

Sebulan yang lalu saya membeli bat berupa Blade: Dawei Karbon dan Karet: MarkVad untuk kedua sisinya, total seharga Rp. 600 rb. Setelah bermain beberapa minggu di TTC Andika Depok, saya merasakan bahwa pilihan saya ternyata sudah jauh ketinggalan zaman. Akhirnya, saya mulai browsing-browsing untuk melihat review Rubber & Blade yang sekiranya cocok dg tipe permainan saya. Pilihan saya kemudian jatuh pada Blade: Butterfly Timo Boll Spirit; Rubber Forehand memakai Tenergy 25 dan Backhand memakai Sriver G3 FX, total seharga Rp. 2 Juta. Sebenarnya untuk pilihan karet saya ingin memilih FH=Tenergy 64 dan BH=Tenergy 05, tapi karena saat itu, di Toko Sinar Surya Sports di Jl. Pintu Air Pasar Baru (toko yg khusus Merek Butterfly), stok tersebut lagi kosong, saya terpaksa memilih 2 pilihan di atas. Pilihan ini menurut saya masih merupakan pilihan yang cukup standar untuk pemain yg bukan pro.

Di TTC Andika Depok dalam seminggu ada 4 (empat) kali jadwal Latihan. Berlokasi di GOR KONI Depok yakni pada Hari Selasa dan Minggu, biasanya dimulai pukul 15.00 WIB s/d 23.00 WIB. Selain di GOR KONI, Rumah Pak Nur (pelatih), di jalan Pramuka Raya, Mampang Depok (sebelum Kodim Depok), juga dijadikan tempat latihan untuk Hari Rabu dan Sabtu yang juga dimulai Pukul 15.00 WIB s/d 23.00 WIB. Di Club ini berlatih dari segala golongan Usia dari usia 10 - 50 tahun.

Sesuatu yang sangat menyenangkan berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama, berbicara tentang cara bermain, berdiskusi tentang peralatan tenis meja dan sebagainya. Persis sama seperti di masa-masa kecil dulu, di mana yang kita lakukan dan bicarakan melulu mengenai tenis meja saja. Ternyata benar ungkapan yang mengatakan bahwa "dunia tidak berubah tapi kita lah yang berubah."

Saat ini, karena footwork, reflek dan stamina yang masih payah, saya hampir selalu kalah. Hari minggu kemarin kalah dengan sangat menyakitkan di kalahkan seorang yang berumur 50 tahun lebih dan oleh pemain usia 10 tahun. Tapi saya yakin dalam beberapa bulan kedepan, saya akan mampu mengalahkan mereka.

Selain tenis meja sebenarnya masih banyak hal-hal yang ingin saya coba lagi, seperti: Naik Gunung, Rafting, Surfing dan Diving. Saya rasa harus mulai meluangkan waktu untuk melakukan berbagai hal yang kita sukai, daripada melulu bekerja untuk mencapai target dan goal-goal tertentu, yang didalam pencapaiannya memperburuk kualitas kehidupan itu sendiri.

No comments: